Pages

Tuesday, October 27, 2009

Tugas Pengamatan Transformasi Mata Kuliah Pendidikan Kristiani


Minggu, 24 Oktober 2009 saya melakukan pengamatan tentang teori pendekatan transformasi di GKI Ngupasan, Yogyakarta. Namun, saya tidak melakukan pengamatan secara langsung, lebih tepatnya saya melakukan wawancara dengan salah satu anggota Majelis Jemaat untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan teori pendekatan transformasi dan data-data yang saya sajikan di bawah ini adalah hasil dari wawancara tersebut. Di GKI Ngupasan, terdapat sebuah program yang bernama PPA IO 742.

Wednesday, October 14, 2009

Pengamatan Komunitas Iman di GKI Ngupasan

Minggu, 12 Oktober 2010 saya melakukan pengamatan tentang teori pendekatan komunitas iman di GKI Ngupasan. Di tempat ini ada sebuah komunitas yang bernama Nitaskana. Nitaskana adalah kepanjangan dari Komunitas Kapal Naga. Komunitas ini adalah semacam komunitas bersama dimana semua anggota ikut berperan aktif dalam kelompok-kelompok kecil. Apabila dihubungkan dengan teori tersebut di atas, tujuan Nitaskana membantu anggota komunitas untuk bertumbuh bersama dalam iman mereka serta membantu tiap personal untuk membentuk komunitas-komunitas baru. Tujuan yang lain adalah membentuk jiwa kepemimpinan dalam diri tiap anggota untuk membentuk kelompok-kelompok kecil baru. Dalam Nitaskana, tiap anggota boleh mengembangkan bakat dan talenta yang ada dalam dirinya. Sedikit saya uraikan kegiatan Nitaskana, sebelum memulai sharing dalam kelompok kecil, kegiatan dimulai dengan kelas besar. Dalam kelas besar ini, ada penyampaian materi pengajaran oleh Pendeta ataupun orang yang ditunjuk oleh pengurus. Setiap anggota diberi kesempatan dalam setiap pertemuan, seperti memipin pujian, meenjadi pemain musik, dan penerima tamu. Setelah mengikuti kelas besar, anggota masuk ke kelompok-kelompok kecil dengan seorang fasilitator (terkadang ada kelompok yang dibantu seorang asisten). Di kelompok kecil, anggota dimotivasi untuk men-share-kan pelajaran yang telah didapat dalam kelas besar(mungkin ada yang kurang jelas atau timbul pertanyaan kritis), pengalaman-pengalaman pribadi, pendapat atau pergumulan pribadi atas pertanyaan-pertanyaan reflektif yang terdapat dalam buku panduan, dan tugas atau proyek selama satu minggu sesuai kesepakatan bersama. Sharing ini juga memotivasi anggota kelompok agar berani meyampaikan pengalaman pribadinya kepada kelompok dan kelompok dapat memberikan respon agar dapat direkonstruksi menjadi sebuah pelajaran hidup yang berguna. Peran fasilitator sangatlah penting karena harus memfasilitasi kelompok yang dibimbingnya untuk mencoba terbuka dan mau mengerti permasalahan yang dialami oleh anggota kelompok yang lain. Naradidik atau peserta adalah jemaat mulai dari remaja hingga lansia, tentunya dengan pembagian kelompok yang sesuai. Nitaskana lebih menekankan refleksi dan aksi. Aksi disini bukan berarti aksi keluar tetapi aksi bagi pertumbuan iman pribadi atau kelompok juga persekutuan. Konteks komunitas adalah anggota jemaat dalam suatu gereja. Implikasi bagi pelayanan adalah semakin banyaknya terbentuk kelompok-kelompok kecil di GKI Ngupasan yang terus berkembang dan membentuk komunitas-komunitas baru.