I. Remaja: Sosok Pribadi yang Terus Mencari
Remaja sebagai sosok yang terus bertumbuh dan berkembang seringkali mengalami permasalahan dalam hal identitas dan jati diri. Hal ini pulalah yang menyebabkan remaja selalu mengalami krisis yang berakibat mereka selalu mencari terus jati dirinya dan terkadang menemukannya pada “pihak yang salah”. “Pihak yang salah” salah satunya adalah komunitas sebaya. Hubungan dengan teman menjadi salah satu hal paling pokok bagi kehidupan remaja. Mereka seakan-akan lebih percaya pada teman daripada kepada keluarga. Sementara itu, kebanyakan orangtua juga kurang memperhatikan masalah ini. Anak-anak remajanya seperti terlepas dari orangtua mereka. Seperti inilah yang harus menjadi perhatian serius bagi para pembimbing remaja ketika membimbing para remajanya. Namun, dalam tulisan ini saya tidak bermaksud untuk menghakimi siapa pun termasuk remaja sendiri. Saya lebih melihat sebuah sisi positif dari sebuah komunitas. Komunitas kehidupan remaja dapat menjadi suatu motivator bagi remaja itu sendiri apabila pembina mampu mengelola suatu strategi yang tepat dan sesuai kebutuhan. Dalam komunitas remaja itu terdapat suatu bentuk kepedulian satu dengan yang lain yang jarang sekali kita temukan dalam kehidupan orang dewasa. Menjadi penting bagi seorang pembimbing remaja untuk dapat melihat sisi positif kehidupan komunitas remaja agar dapat masuk dan mengikuti pola kehidupan remaja untuk dapat menanamkan rasa kepedulian yang lebih dalam bagi remaja itu sendiri.